Penghargaan
Negarawan dari ACF untuk Presiden SBY
Jakarta, 25 Mei 2013.
Dalam beberapa waktu terakhir ini banyak pemberitaan, opini dan
analisis di media massa maupun media sosial yang menyoal tentang rencana
pemberian Penghargaan Negawaran kepada Presiden SBY oleh ACF, bahkan Kementerian
Agama juga menggelar pertemuan untuk menampung aspirasi masyarakat melalui
Ormas yang diselenggarakan pada tanggal 24 Mei 2013, semua ini membuktikan
bahwa rencana pemberian Penghargaan Negarawan kepada Presiden SBY oleh ACF mendapat
perhatian yang luas.
Terlepas dari kontroversi yang terjadi, tanggapan dari berbagai
kalangan ini sesungguhnya bermakna dan
menunjukkan bahwa dinamika demokrasi di Indonesia dapat berlangsung dan
merupakan kontribusi nyata dari semua kalangan terhadap keinginan untuk menuju
Indonesia yang lebih baik.
Meyikapi dinamika yang ada, setidaknya ada 3 hal yang dapat dijadikan
hikmah untuk kehidupan berbangsa, bernegara dan bertoleransi, yaitu:
1.
KEBANGSAAN INDONESIA
Membangun dan memperkokoh
kesatuan bangsa secara berkelanjutan yang salah satunya melalui Toleransi
Beragama merupakan hal yang sangat harus diperjuangkan dan dijaga oleh seluruh
komponen Bangsa Indonesia.
Kita semua perlu menyadari dan
memahami bahwa Demokrasi yang kita kembangkan dewasa ini haruslah berada pada
koridor ke-Indonesia-an yang sepenuhnya diarahkan pada kebaikan Rakyat
Indonesia.
Saat ini kita sedang mewacanakan
rencana pemberian Penghargaan Negawaran kepada Presiden SBY oleh Lembaga Asing
(ACF), dari segi alasan pemberiannya kita memang bisa berbeda pendapat namun
hal yang lebih esensial adalah perbedaan pendapat ini haruslah tidak mengusik Kesatuan
dan Kebangsaan Indonesia, apalagi
“hanya” oleh sebuah Penghargaan dari Lembaga Asing itu.
2.
MOMENTUM PERBAIKAN
Penghargaan Negarawan oleh ACF,
yang didasarkan pada keberhasilan Indonesia mengembangkan Toleransi Beragama di
Indonesia boleh jadi bagi sementara kalangan menjadi kontroversi dan tidak
sesuai kenyataan.
Namun demikian sesungguhnya
pemberian Penghargaan ini dapat bermakna sebagai “Peringatan” bagi Pemerintah Indonesia agar pada masa
selanjutnya serius dan fokus untuk mengelola Toleransi Beragama ini sehingga
Rakyat Indonesia merasakan kehadiran peran Pemerintah untuk menjamin
berlansungnya kehidupan rakyat yang menjadi lebih baik.
Konsekwensi penerimaan
Penghargaan ini bisa jadi akan menjadi beban sejarah bila Penerima dan
Penerusnya tidak mampu melaksanakan dan menjaga makna dari pemberian
Penghargaan ini untuk kemaslahatan seluruh Rakyat Indonesia.
3.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Dari aspek komunikasi, hal yang
menjadi penting adalah perlu adanya keseimbangan informasi dan intensitas yang
proporsional. Tanpa harus hanya berargumentasi dari satu aspek saja, dalam
propses komunikasi yang dilakukan oleh semua pihak perlu dilakukan dengan
strategi yang mampu memberikan nilai pencerahan dan makna positif bagi
masyarakat luas.
Lebih jauh, pesan yang
disampaikan dalam proses Komunikasi dalam menyikapi rencana pemberian
Penghargaan Negawaran ini, haruslah dapat menumbuhkan sikap toleransi yang
semakin meningkat.
Bagaimanapun nantinya yang akan terjadi,
pemberian Penghargaan Negarawan dari ACF kepada Presiden SBY haruslah menjadi
momentum yang positif bagi Rakyat Indonesia, semoga.