Sejak terpilihnya Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru di Jakarta,
masyarakat luas (khususnya di Jakarta, bahkan seluruh Indonesia – mungkin?)
seakan disuguhkan suatu model baru kehadiran Pemerintah melalui Kebijakan yang
diambilnya – yang cenderung lebih berbasis pada realita rakyat. Mulai gebrakan
transparansi, pemilihan aparat yang berbasis kompetensi dan program-program
kesejahteraan rakyat, yang kesemuanya terasa “seperti” baru dan kadang-kadang
membuat kontroversi.
Terakhir ini, warga Jakarta hampir setiap hari disuguhi pemberitaan,
opini dan analisa mengenai Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) secara meluas
(kalau tidak disebut sistematis) yang dilansir oleh Media Massa, Media Sosial
bahkan sampai tingkat Rapat DPRD (hingga rencana interpelasi…), sesungguhnya
dari semua ini – ada pertanyaan esensial yang harusnya mengemuka, yakni apakah
kepentingan Rakyat sudah diutamakan…?.
Pergulatan opini yang terjadi dewasa ini, dapat dikatagorikan,
setidaknya sebagai berikut:
- Kepentingan Pemerintah Daerah yang berkehendak untuk memberikan Kesejahteraan Rakyat melalui Program KJS.
- Kepentingan Politis, dengan melempar issue atau manuver yang controversial.
- Kepentingan Bisnis Rumah Sakit yang cenderung hanya berbisnis.
- Kepentingan Rakyat yang seharusnya mendapat layanan dari Pemerintah.
Secara obyektif pertentangan opini yang dilakukan oleh komponen
masyarakat dengan berbagai kepentingannya – adalah sah. Namun, sebenarnya yang
penting adalah apa manfaat yang akan didapat oleh Rakyat dengan pertentangan
opini ini, jawaban akhir yang diharapkan adalah Rakyat harus mendapat
manfaat/keuntungan Optimal melalui aplikasi Kebijakan pemerintah yang
realistis.
Para Teknokrat, Birokrat, Politisi, Pebisnis maupun Kelompok-kelompok
Kepentingan dengan berbagai kepentingannya bisa saja memakai issue Program KJS
ini sebagai bahan yang “nikmat” untuk berpolemik dengan mengatas namakan
Rakyat, namun orientasi polemik itu haruslah jelas untuk sebesar-besarnya
kepentingan Rakyat, sehingga polemik yang terjadi perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Perbedaan
sebagai Rahmat Allah
Menyikapi suatu
Kebijakan yang menyangkut kepentingan luas, pastilah menimbulkan perbedaan.
Perbedaan yang terjadi adalah Rahmat dari Allah agar menghasilkan resultante
yang paling optimal manfaatnya. Tidak terkecuali dengan Program KJS, Rakyat
sangat membutuhkan opini, analisis dan pertentangan konstruktif agar terwujud
perbaikan yang cepat dan berkelanjutan dalam implementasinya sehingga Rakyat
diuntungkan.
- Kritik
vs Cela
Bagaimanapun
Pemerintah membutuhkan kritik dari berbagai kalangan, karena kritik merupakan
bagian dari kepedulian unsur/komponen dalam masyarakat. Pemerintah dalam
menyikapi kritik juga perlu serius dalam arti memilih dan memilah makna kritik
tersebut untuk penyempurnaan Kebijakan agar seoptimal mungkin menguntungkan
Rakyat.
Lain halnya jika
ada unsur/komponen masyarakat yang sengaja hanya mencela Kebijakan/Program
Pemerintah. Dalam konteks ini Rakyat tidak mendapat manfaat apapun dengan
celaan itu, malah Rakyat akan memberikan penilaian negatif kepada pencela jika
memang sesungguhnya Program yang dicela adalah untuk kepentingan Rakyat walau
masih harus ada penyempurnaan.
Marilah kita
memberikan sikap yang obyektif dan konstruktif untuk Kebijakan Pemerintah yang
nyata-nyata untuk kebaikan dan kepentingan Rakyat (bukan pencitraan / cari
posisi semata).
- Rakyat
membutuhkan kehadiran Pemerintah
Kehadiran/peran
Pemerintah sangatlah diharapkan oleh Rakyat, diantaranya beberapa hal penting sebagai
berikut:
a.
Lahirnya Kebijakan Pemerintah yang realistis
untuk kepentingan Rakyat yang mempunyai manfaat jangka panjang (seperti Program
KJS yang lebih baik lagi).
b.
Menyeimbangkan Tujuan pada Korporasi yang
berbasis Sosial, dalam arti adanya keseimbangan antara orientasi profit dan
layanan umum masyarakat dengan mengatur Regulasi Sistem Layanan Umum untuk
Rakyat (misalnya: Rumah Sakit boleh mencari untung namun Pemerintah perlu
memberikan Kebijakan Insentif bagi Rumah Sakit sehingga Rumah Sakit mempunyai
perhatian yang proprsional dalam memberikan layanan yang bersifat Program –
seperti melaksanakan Program KJS).
c.
Mengokomunikasikan Kebijakan / Program secara
intensif dan berkelanjutan kepada Masyarakat luas melalui jaringan/simpul yang
ada di Masyarakat (misalnya melalui Kelompok Pengajian, Majelis Taklim dan
lainnya).
d.
Mengurangi kegaduhan Politik atau Politisasi,
yang bisa membuat kaburnya tujuan baik dari Kebijakan / Program Pemerintah.
Semua perhatian yang telah dan sedang diberikan oleh komponen
masyarakat dengan berbagai bentuknya, semoga senantiasa mengarah pada
keberhasilan Kebijakan Pemerintah yang mensejahterakan Rakyat, termasuk agar
Program KJS dapat berlangsung dengan baik dan bermanfaat. Mari kita dukung
perbaikan / penyempurnaan Program KJS.